PADA 7-8 Maret 2015 lalu, Career Development Centre
(CDC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, kembali mengadakan
job fair. Even career fair atau career expo ini adalah ajang di mana
para pemberi kerja (recruiters) bertemu dengan pencari kerja (job
seekers). Jumlah stand perusahaan yang ikut dalam job fair digelar di
Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah itu, sudah semakin banyak. Fakta ini
menunjukkan bahwa ajang job fair memang memberi manfaat nyata kepada
perusahaan-perusahaan yang ikut di dalamnya. Setidaknya, perusahaan akan
dapat mengakses ratusan atau ribuan CV (Curriculum Vitae) atau resume
job seeker dari berbagai universtas yang barangkali ada yang sangat
memenuhi syarat.
Hal yang tak kalah penting saat job fair adalah
perusahaan bisa bertemu langsung (face to face) dengan pencari kerja dan
mewawancarai mereka dalam jumlah yang sangat banyak dan pada waktu yang
sama. Impresi yang didapatkan perusahaan saat bertemu langsung akan
beda jika hanya membaca CV, dan pihak perusahaan tentu bisa membuat
keputusan yang tepat atas kandidat, diterima atau ditolak. Sangat
mungkin juga perusahaan mendapatkan job seeker, yang lain dari biasanya
(non-tradisional), yang nantinya akan menjadi aset penting perusahaan.
Saat yang sama, perusahaan juga bisa membangun jaringan kerja sama
dengan pihak-pihak lain yang ikut job fair.
Jika perusahaan dapat
meraih untung dari bursa kerja itu, bagaimana bagi pencari kerja?
Keuntungannya juga sangat banyak. Jika selama ini hanya mengetahui
perusahaan-perusahaan melalui iklan di media massa, website, atau
brosur, maka sekarang ada kesempatan bagi pencari kerja untuk bertemu
langsung dengan manajer HRD (Human Resource Development) perusahaan. Ini
tentu menjadi kesempatan yang sangat berguna, dan tak layak dilewatkan.
Pencari kerja juga dapat memaksimalkan waktu, tenaga, bahkan mungkin
bahan bakar.
Tersedia kesempatan
Dalam sebuah job fair, biasanya akan ada belasan bahkan puluhan perusahaan yang berpartisipasi, yang jika di luar job fair akan sangat mustahil menemukan kenyataan seperti itu. Bayangkan saja, pada tempat dan waktu yang sama, ada puluhan perusahaan menawarkan pekerjaan? Panitia biasanya juga memberi tahu terlebih dulu nama-nama perusahaan yang akan ikut job fair, jadi tersedia cukup kesempatan bagi pencari kerja untuk menentukan strategi, atau prioritas, perusahaan-perusahaan apa saja yang nantinya akan dikunjungi dan diserahi CV ketika acara berlangsung.
Dalam sebuah job fair, biasanya akan ada belasan bahkan puluhan perusahaan yang berpartisipasi, yang jika di luar job fair akan sangat mustahil menemukan kenyataan seperti itu. Bayangkan saja, pada tempat dan waktu yang sama, ada puluhan perusahaan menawarkan pekerjaan? Panitia biasanya juga memberi tahu terlebih dulu nama-nama perusahaan yang akan ikut job fair, jadi tersedia cukup kesempatan bagi pencari kerja untuk menentukan strategi, atau prioritas, perusahaan-perusahaan apa saja yang nantinya akan dikunjungi dan diserahi CV ketika acara berlangsung.
Keuntungan
lain, yang tak kalah penting, bursa kerja akan memperkenalkan para job
seeker mengenai realita dalam mencari kerja. Realita itu misalnya;
persaingan yang sangat ketat dalam mencari pekerjaan, tetapi pada saat
yang sama (sisi positif) terdapat pula kesempatan dan
perusahaan-perusahaan yang menawarkan lapangan kerja, dan bahwa hanya
yang sangat siaplah yang akan berhasil. Wujud realitas yang kompleks itu
semakin nyata saat job seeker berada di sekitar ratusan atau ribuan
pencari pekerja yang memiliki misi yang sama ketika mengikuti job fair.
Dengan
demikian, even job fair adalah even di mana job seeker mendorong diri
untuk berpikir lebih keras tentang apa saja yang perlu disiapkan,
sekaligus mengasah mental untuk bersaing. Selanjutnya, even job fair
akan memberikan kesempatan kepada para job seekers untuk lebih menggali
lagi mengenai contoh kriteria perusahaan dan kesempatan berkarir yang
mungkin belum pernah dipikirkan sebelumnya.