LINTAS NASIONAL -LHOKSUKON, Nuraina (1,6) tahun, bocah asal Desa Matang Puntong, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, mengalami bocor jantung dan penyakit itu telah lama menggerogoti kesehatan gadis kecil dari keluarga miskin tersebut.
Diusianya yang baru satu tahun enam bulan itu, ia hanya memiliki berat badan sekitar 4 kilo gram, Nuraina saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) milik Pemkab Aceh Utara yang berada di Buket Rata Alue Awe Lhokseumawe.
Bocah tersebut mengalami bocor jantung sejak usianya 2 bulan, penyebabnya ketika itu ibu kandung Nuraina, yaitu Maimunah (20) memberikan susu yang dibelinya, sehingga secara pelan-pelan kondisi berat badan anaknya itu semakin menurun dan terlihat kurus seperti tidak berdaya. Melihat kondisi demikian maka pihak keluarga langsung membawanya (Rawat) ke RSUCM.
Nenek bocah itu, Darmiah (45), mengatakan, sebelumnya mereka merawat Nuraina di Rumah Sakit Cut Meutia, namun tidak lama setelah itu pihak Rumah Sakit tersebut menyarankan agar mengambil surat rujukan untuk dirawat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Zainoel Abadin, Banda Aceh karena setelah diperiksa Nuraina mengalami bocor jantung. “Kami pun membawanya untuk berobat disana,” katanya saat ditemui LINTASNASIONAL.com, di Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Selasa 20 Oktober 2015.
Ia menambahkan, ketika berada di RSUD Dr. Zainoel Abadin saat itu pada bulan puasa yang lalu, “Tetapi selama disana pihak Rumah Sakit itu pun tidak mengizinkan kami untuk membawa pulang Nuraina ke rumah karena sedang dalam proses perawatan (Pengobatan) jantung,” ujar Darmiah.
Lanjutnya, memang biaya pengobatannya gratis dan tidak dipungut biaya apa pun, namun saya bersama keluarga terpaksa pulang ke sini (Rumah) dikarenakan tidak mempunyai biaya sehari-hari selama disana. Walau demikian pihak RSUD) Dr. Zainoel Abadin tetap menyarankan untuk kembali lagi ke Banda Aceh untuk merawat Nuraina yang sedang mengalami bocor jantung tersebut,” ungkap Darmiah, yang juga ibu kandung Maimunah (Ibu Nuraina) dengan mata berkaca-kaca.
“Kalau sudah ada biaya atau untuk kebutuhan sehari-hari saya berusaha untuk membawanya kembali ke sana (RSUD Dr. Zainoel Abadin), kami tidak memiliki apa-apa dan untuk kebutuhan hidup saja sulit. Sedangkan ayah kandung Nuraina yakni Safriadi (27) kami tidak tahu berada dimana dan tidak ada kabar apa pun darinya, kalau status dengan istrinya (Maimunah) seperti biasa (Tidak cerai),” ujarnya.
Nuraina merupakan anak satu-satunya dari pasangan Safriadi dan Maimunah, “Sementara kami di Rumah Sakit Umum Cut Meutia kini sudah mencapai sebelas hari,” imbuhnya.
Kalau kondisi berat badannya belum naik, maka tidak diizinkan untuk dibawa pulang, “Tentunya dengan keadaan seperti ini, saya dan keluarga sangat membutuhkan biaya untuk bisa merawatnya kembali ke RSUD Dr. Zainoel Abadin Banda Aceh, sesuai dengan permintaan pihak Rumah Sakit tersebut,” katanya lagi.
Disebutkannya, padaHari Senin 19 Oktober 2015 kemarin, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma, sempat menjenguk Nuraina yang dirawat di Ruang Inap Anak Seulanga bersama keluarganya. “Kalau dari pihak lain belum ada yang melihat secara langsung, dan mudah-mudahan saja ada,” harap Darmiah.
Sementara itu, menurut keterangan salah seorang perawat yang bertugas di RSUCM, Semenjak dirawat, Nuraina hanya mengosumsi bubur, “Gadis kecil ini tampak selera makannya kurang, selama disini hanya nasi bubur yang mampu dikonsumsinya,” katanya. (Muhammad Fazil)